Rabu, 05 Januari 2011

10 mayat yang masih utuh

Selama bertahun-tahun Gereja Katolik Roma telah menemukan mayat dari beberapa orang kudus.Ini adalah daftar orang-orang kudus sepenuhnya utuh paling terkenal.

Saint Veronica Giuliani, Meninggal 1727
Saint Veronica Giuliani (Veronica de Julianis) (1660-9 Juli 1727) adalah seorang mistik Italia. Ia dilahirkan di Mercatello di Kadipaten Urbino. Orangtuanya, Francesco Giuliana dan Benedetta Mancini. Dalam baptisan ia bernama Ursula. Menurut Ensiklopedia Katolik, ia menunjukkan tanda-tanda kesucian dari usia dini. Legenda-nya menyatakan bahwa pada umur delapan belas bulan, dia mengucapkan kata-kata pertamanya memarahi seorang pelayan yang sedang melayani dengan takaran minyak curang.,

Saint Zita, Meninggal 1272
Saint Zita (c. 1212 – 27 April 1272) adalah santo pelindung para pelayan dan pembantu rumah tangga. Dia juga mengimbau agar dapat membantu menemukan kunci hilang. Zita sering berkata kepada orang lain bahwa pengabdian adalah salah jika malas.

Saint John Bosco, Meninggal 1888
Saint Don Bosco, lahir Melchiorre Giovanni Bosco, dan dikenal dalam bahasa Inggris sebagai John Bosco (16 Agustus 1815 – 31 Januari 1888), adalah seorang imam Katolik Italia, pendidik dan diakui pendidik, yang mempraktekkan dogma agamanya, mempekerjakan metode pengajaran yang didasarkan pada cinta daripada hukuman. Ia meletakkan karya-karyanya di bawah perlindungan Fransiskus de Sales; sehingga pengikutnya Salesian Society, mempunyai gaya sendiri. Dia adalah satu-satunya Saint dengan judul “Bapa dan Guru Pemuda”.

Paus Piux IX, Meninggal 1878
Paus Pius IX (13 Mei 1792 – 7 Pebruari 1878), lahir Giovanni Maria Mastai-Ferretti, memerintah sebagai Paus dari Gereja Katolik Roma dari ia terpilih pada 16 Juni 1846, sampai kematiannya lebih dari 31 tahun kemudian pada tahun 1878. Paus Pius IX terpilih sebagai kandidat dari sayap liberal dan moderat di College of Cardinals, mengikuti kepausan lengkungan-konservatif Pope Gregory XVI. Awalnya simpati pada reformasi demokrasi dan modernisasi di Italia dan di dalam Gereja, Paus Pius menjadi semakin konservatif setelah ia dijatuhkan sebagai penguasa sementara Negara-negara Kepausan dalam peristiwa-peristiwa yang mengikuti Revolusi 1848.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Postingan Populer